Halaman
Genetika
71
Genetika
S
eorang ibu yang mempunyai mata sipit dapat melahirkan
anak
yang juga bermata sipit. Tidak menutup kemung kinan, anak yang
dilahirkan dapat juga mempunyai mata lebar seperti yang dimiliki oleh
ayahnya. Nah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya sifat
ini terdapat di dalam sel tubuh yang disebut materi genetik. Ilmu yang
mempelajarinya disebut genetika. Karena itu, kalian perlu mempelajari
lebih lanjut, apa saja dan bagaimanakah materi genetik itu?
dok. PIM
III
Bab
72
Biologi Kelas XII
Pada bab berikut, kalian akan mempelajari materi genetik (me-
liputi kromosom, DNA, RNA, dan gen) serta mempelajari tahapan
sintesis protein.
Dengan mempelajarinya, kalian diharapkan dapat menjelaskan
perbedaan antara kromosom, DNA, RNA, dan gen meliputi struktur,
fungsi, dan hubungan antara ketiganya. Selain itu, kalian diharapkan
dapat menjelaskan tahap an dalam sintesis protein meliputi replikasi,
transkripsi dan translasi.
A. Materi Genetik
Apakah kalian masih ingat struktur nukleus? Nukleus sel eukari-
otik seperti sel-sel hewan dan tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
membran inti. Sementara itu, nukleus sel prokariotik seperti sel bakteri
tidak bermembran.
Di dalam nukleus dijumpai beberapa materi genetik yang berper-
an di dalam pewarisan sifat. Artinya, materi genetik tersebut akan ditu-
runkan pada individu keturunannya. Materi genetik tersebut meliputi
kromosom, DNA, RNA, dan gen.
1. Kromosom
Di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin (jika sel se-
dang tidak membelah). Struktur kromatin seperti jala, tersusun atas
benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna. Jika sel sedang
membelah (pembelahan sel akan dibahas pada bab selanjutnya), benang-
benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk struktur
yang disebut
kromosom
.
Feulgen
melakukan teknik pewarnaan ungu
pada kromosom untuk memudahkan pengamatan kromosom.
Di dalam sel, kromosom mempunyai bentuk maupun jumlah
yang bermacam-macam. Nah, agar kalian dapat mempelajari kromo-
som secara lengkap, simaklah uraian berikut ini.
a. Struktur Kromosom
Makhluk hidup yang ada di alam ini tidak semuanya mempunyai
struktur kromosom yang sama dengan kromosom manusia. Bakteri
dan virus mempunyai kromosom sirkuler (membulat).
Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kineto-
kor) dan lengan.
1) Sentromer (Kinetokor)
Sentromer disebut juga bagian kepala kromosom. Bagian ini
ber
fungsi sebagai tempat melekatnya benang-benang gelendong
pembelahan pada waktu sel membelah.
2) Lengan
Kromosom dapat mempunyai satu buah lengan atau dua buah
lengan, bahkan ada yang tidak mempunyai lengan.
Kromosom
dengan dua lengan dapat mempunyai lengan yang sama panjang
atau berbeda panjangnya (lengan yang satu panjang dan lengan
•
Kromosom
•
DNA
• Gen
• Double Helix
• Replikasi
• Transkripsi
• Translasi
KataKunci
Kilas
Pada pelajaran biologi kelas
XI tentang struktur sel, dise-
butkan bahwa nukleus atau
inti sel merupakan organel
yang terdapat di dalam sel
yang memegang peranan
penting sebagai pusat koor-
dinasi dari kegiatan sel.
Galeri
Sejarah Penemuan
Kromosom
Flemming (1879) adalah
orang yang pertama kali
melihat adanya benda yang
membelah di dalam sel.
Roux (1883), menduga
bahwa benda-benda terse-
but terlibat dalam pemben-
tukan individu keturunan.
Akhirnya, Waldeyer (1888)
adalah orang yang pertama
kali memberi nama benda
tersebut kromosom (Latin,
krom
= warna dan
soma
=
tubuh).
Gambar 3.1
Bagian-bagian
kromosom
dua kromonemata
lekukan
sekunder
satelit
sentromer
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 120
telomer
Suryo, Genetika Manusia (dengan pengembangan)
Genetika
73
yang lain pendek). Bagian lengan berisi cairan yang dinamakan
matriks. Pada matriks tersebut terdapat benang halus atau pita
berbentuk spiral yang disebut
kromonema
(jamak =
kromonemata
).
Perhatikan Gambar 3.1. P
enebalan dari kromonema ini disebut
kromomer
. Ada yang menganggap kromomer tersebut sebagai
nukleoprotein
. Di daerah tertentu pada lengan kromosom
terbentuk lekukan sekunder. Lekukan sekunder berfungsi sebagai
tempat terbentuknya anak inti atau nukleolus.
Pada daerah ujung kromosom (ujung lengan) terdapat bagian
yang disebut
telomer
. Fungsi bagian ini untuk mencegah agar kro-
mosom satu dan yang lain tidak berlekatan. Pada
beberapa kromosom terdapat bentukan bulat di
bagian ujung lengannya, disebut
satelit
.
b. Jumlah dan Tipe Kromosom
Menurut
Benden
dan
Boveri
(1887), jumlah
kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-
beda, namun bersifat tetap (konstan). Jumlah
kromosom tiap jenis organisme menunjukkan
banyaknya kromosom yang ada pada sebuah sel
organisme tersebut.
Tubuh organisme bersel banyak (multise-
luler), mempunyai 2 jenis kelompok sel yaitu sel
somatis (sel tubuh) dan sel gamet (sel kelamin).
Jumlah kromosom pada sel gamet (sel kelamin)
adalah separuh dari jumlah kromosom yang ada
pada sel somatis (sel tubuh). Dengan demikian,
sel gamet bersifat
haploid
(n kromosom) dan sel
somatis bersifat
diploid
(2n kromosom). Berdasar-
kan jenis selnya, kromosom dibedakan menjadi 2
tipe, yaitu kromosom sel tubuh (
autosom
) dan
kromosom sel kelamin (
gonosom
).
Kromosom autosom pada organisme jantan
dan betina adalah sama. Kromosom autosom tidak
menentukan jenis kelamin (penentuan jenis kela-
min akan dibahas pada bab hereditas). Kromosom
seks (gonosom) pada organisme jantan berbeda
dengan kromosom organisme betina. Kromosom
ini disebut juga kromosom jenis kelamin. Organ-
isme yang normal memiliki kromosom seks sepa-
sang (2 buah) saja.
Jumlah kromosom sel somatis tumbuhan, he-
wan, dan manusia berbeda satu sama lain. Pada
mamalia misalnya, sel somatis (diploid) manusia
mengandung 46 buah kromosom, sedangkan go-
rila 48 kromosom. Perhatikanlah Tabel 3.1.
No
Kelompok
Organisme
Nama
Organisme
Jumlah
Kromosom
(buah)
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
B.
1.
2.
H
ewan
(Animalia)
Protozoa
Coelenterata
Mollusca
Arthropoda
Pisces
Amphibi
Aves
Mammalia
Tumbuhan
(Plantae)
Gymnosper-
mae
Angiosper-
mae
Amoeba
Hidra
Bekicot
Lalat buah
Nyamuk
Ikan mas
Katak
Ayam
Itik
Kelinci
Kucing
Anjing
Keledai
Kambing
Domba
Kera
Gorila
Manusia
Pinus
Bawang
merah
Kentang
Tembakau
Padi
Jagung
Tebu
50
32
54
8
6
100
26
78
80
44
38
78
62
60
54
42
48
46
24
16
48
48
24
20
80
Tabel 3.1. Jumlah Kromosom Berbagai
Organisme
Suryo, Genetika Manusia, hlm. 7-8 (dengan pengembangan)
74
Biologi Kelas XII
c. Bentuk Kromosom
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dikelompok-
kan menjadi empat, yaitu:
1) Metasentris
Kromosom ini memiilki 2 buah lengan yang sama panjang,
sentr
omernya tepat ada di tengah (Gambar 3.2a).
2) Submetasentris
Lengan kromosom tidak sama panjang, sentromer terletak tidak
di tengah. S
entromer agak mendekati ujung salah satu lengan
kromosom. Sentromer berada di daerah submedian (Gambar 3.2b).
3) Akrosentris
Sentromernya mendekati salah satu ujung lengan kromosom
(sub terminal). Lengan yang satu, jauh lebih panjang dari lengan
kr
omosom yang lain (Gambar 3.2c).
4) Telosentris
Kromosom ini hanya memiliki sebuah lengan karena sentromernya
terletak pada ujung salah satu lengan kr
omosom (Gambar 3.2d).
d. Ukuran Kromosom
Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda.
Pada umumnya, kromosom sel tumbuhan lebih besar dibanding kro-
mosom sel hewan. Ukuran kromosom tersebut kadang-kadang ber-
hubungan dengan jumlah kromosom. Apabila jumlah kromosomnya
sedikit, biasanya kromosomnya lebih panjang. Rata-rata ukuran pan-
jang kromosom adalah 0,2 – 0,5
dengan diameter 0,2 - 20
.
Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom
maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar.
Hasil penyusunan ini disebut
karyotipe
. Perhatikanlah karyotipe kro-
Gambar 3.2
(a) Metasentris
(b) Sub metasentris
(c) Akrosentris
(d) Telosentris
(a)
(b)
(c) (d)
Gambar 3.3
Karyotipe
kromosom manusia
(wanita) dengan 23
pasang kromosom.
No 1-22 : pasangan
autosom.
No 23 : kromosom seks
Suryo, Genetika Manusia, hlm. 16
Genetika
75
mosom manusia yang mempunyai 46 kromosom (23 pasang) pada
Gambar 3.3. Bukankah dalam 1 sel, ukuran kromosom dapat beraneka
ragam?
e. Genom (Ploidi)
Di depan telah dipelajari tentang contoh karyotipe manusia. Sel
manusia mempunyai kromosom sebanyak 46 buah atau 23 pasang
kromosom. Setiap pasang kromosom terdiri dari 2 buah kromosom
yang membentuk pasangan homolog. Dapat dikatakan bahwa sel tu-
buh manusia memiliki 23 pasang atau 23 macam kromosom homolog.
Jumlah atau keseluruhan set atau perangkat dari bermacam-macam
homolog tersebut dinamakan
genom
atau
ploidi
. Setiap macam ho-
molog terdiri dari 2 buah kromosom, artinya sel tubuh (sel somatis)
manusia terdiri dari 2 set kromosom sehingga disebut diploid (biasa
ditulis 2n).
Apakah kalian mengetahui cara mencari jumlah kromosom sel
gamet? Sel gamet (sel telur dan sel sperma) memiliki separuh jumlah
kromosom sel tubuh (sel somatis). Jika sel somatis manusia memiliki
46 buah kromosom, maka sel telur manusia memiliki 23 buah kromo-
som, yang terdiri dari 22 kromosom autosom dan 1 kromosom seks.
Demikian pula pada sel sperma manusia. Setiap pasangan homolog sel
somatis (sel tubuh) membelah menjadi 2, sehingga sel gamet memiliki
23 buah kromosom dimana setiap macamnya hanya terdiri dari satu
buah kromosom saja. Dengan demikian, sel gamet (sel kelamin) hanya
memiliki satu set atau satu perangkat kromosom dan disebut haploid
(biasa ditulis n).
Agar kalian dapat memahami tentang kromosom, lakukan tugas
di rubrik
Percobaan
berikut ini.
Percobaan
Menganalisis Kromosom Manusia
A. Dasar Teori
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi kromosom metasentrik,
submetasentrik, telosentrik, dan akrosentrik. Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk
kromosom maka kromosom sel somatis dapat disusun atau diatur secara standar. Hasil penyu-
sunan ini disebut karyotipe. Kromosom manusia mempunyai 46 kromosom (22 pasang kroosom
tubuh dan 1 pasang kromosom kelamin).
B. Tujuan
Mengetahui bentuk-bentuk dan ukuran kromosom pada manusia dari karyotipe.
C. Alat dan Bahan
1.
Gambar, foto atau scan karyotipe manusia
2. Gunting
3. Lem
76
Biologi Kelas XII
D. Cara Kerja
1.
Perhatikan letak sentromer dari setiap kromosom yang ada.
2.
Kromosom manusia menurut gambar dibedakan menjadi 7 kelompok (lihat gambar). Ber-
dasarkan ukurannya ada kelompok besar, kelompok medium, dan kelompok kecil.
3. Guntinglah setiap pasangan kromosom yang ada di atas (guntinglah gambar karyotipe
yang kalian miliki), kemudian letakkan pada garis yang telah disediakan tepat pada ba-
gian sentromernya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A B C
13 14 15 16 17 18 19 20
D
E
F
21 22 23
G
4.
Berdasarkan hasil cara kerja 3, lengkapilah tabel berikut.
Kelompok
No pasangan homolog
Ukuran
Nama bentuk kromosom *
A
1, 2, 3
Besar
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
G
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
* : Pilih satu diantaranya : metasentrik, sub metasentrik, akrosentrik dan telosentrik.
E. Pembahasan
1.
Apakah semua bentuk kromosom dapat kalian temukan?
2. Perhatikan kromosom-kromosom tersebut. Adakah kromosom yang tidak berpasangan?
Jelaskan.
3. Apakah letak atau susunan kromosom dalam tubuh manusia berjajar dan berpasangan
seperti pada karyotipe tersebut?
4.
Diskusikan dan jelaskan di depan kelas.
Genetika
77
f. Komponen Kromosom
Di dalam sel, setiap kromosom berpasang-pas-
angan dengan kromosom lain yang identik, sehingga
disebut
kromosom homolog
. Setiap pasang kromosom
tersebut merupakan pasangan kromosom homolog.
Kromosom mempunyai komponen utama, antara
lain: DNA (
Deoxyribo Nucleic Acid atau asam nukleat
deoksiribosa
), protein histon, dan protein non histon.
Protein histon bersifat basa kuat dan menetralkan keas-
aman DNA. Lalu, apa hubungan antara histon de ngan
DNA?
Histon
adalah protein berbentuk seperti manik-manik yang
membentuk untaian. DNA melipit atau mengelilingi kumpulan his-
ton (setiap 8 histon) tersebut dan membentuk ikatan dengan histon.
Kumpulan manik-manik histon yang dikelilingi oleh DNA ini mem-
bentuk struktur disebut
nukleosom
. Setiap nukleosom tersusun oleh 8
manik dengan 1 atau 2 lilitan DNA. DNA dan protein histon tersebut
terdapat pada bagian kromomer.
Sebenarnya, apakah DNA itu? Simaklah uraian selanjutnya.
2. DNA
Di dalam kromosom sel eukariotik, selain materi genetik DNA
(
Deoxyribo Nucleic Acid
), terdapat juga RNA (
Ribo Nucleic Acid
). Kedua
materi genetik tersebut dikenal sebagai asam inti atau asam nukleat.
Berkat penemuan
Alfred
dan
Marta Chase
(1952), diketahui
bahwa DNA lah yang membawa dan menyimpan informasi genetik
sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam setiap sel (tiap sebuah sel)
sangat banyak. DNA sebagai penyimpan informasi genetik adalah ma-
terial kromosom.
a. Sifat dan fungsi DNA
Selain di dalam nukleus, DNA dapat ditemukan pada organel mi-
tokondria, plastida, dan sitoplasma (dalam jumlah yang sedikit).
DNA merupakan komponen yang ditemukan secara ekslusif di
dalam kromosom dan mempunyai sifat dan fungsi, antara lain:
1) Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi gene-
tik, melalui aktivitas pembelahan sel (lihat point 3).
2) Tebalnya 20 Å (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu Å (1 Å =
10
-10
meter).
3) Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau meng-
gandakan diri. DNA hasil replikasi ( DNA anak) memiliki urutan
basa yang identik dengan yang dimiliki oleh heliks ganda parental
( DNA induk).
4) Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal.
Pada sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda.
Dupleks DNA berputar mengelilingi
sekumpulan molekul (8) histon, yang
mengandung dua dari masing-masing
histon H
2
A, H
2
B, H
3
dan H
4
Histon H
1
DNA penghubung
Gambar 3.4
Nukleosom
Galeri
Sejarah Penemuan DNA
Double Helix
Penemuan
DNA dimulai se-
jak ditemukannya senyawa
nuklein pada inti sel leukosit
oleh Miescher (tahun 1868).
Senyawa ini sekarang dise-
but sebagai DNA (Deoxyribo
Nucleic Acid).
Tahun 1940, Chargaff mene-
mukan susunan basa pada
DNA yaitu basa purin (guanin
dan adenin), serta basa
pirimidin (sitosin dan timin).
Tahun 1943, Oswalt T. Avery,
Colin Mac Leod, dan MacLyn,
serta
Alfred D. Hershey dan
Marta Chase (tahun 1952), me-
nyatakan bahwa DNA adalah
pembawa informasi genetik.
Akhirnya pada tahun 1953,
penemuan James Watson
(ahli genetika dari Amerika)
dan Francis Crick (dokter
dari Inggris) mencengang-
kan dunia. Keduanya
melakukan penelitian ber-
sama-sama di Universitas
Cambridge dan menemukan
struktur
DNA sebagai pita
double helix
(heliks ganda)
yang terpilin ke arah kanan.
Lehninger, Dasar-dasar Biokimia
78
Biologi Kelas XII
5) Pada suhu mendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim
(kurang dari 3 atau lebih dari 10), DNA mengalami
denaturasi
(membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA
dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut
renaturasi
.
b. Struktur Kimia DNA
DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling
terpaut membentuk polinukleotida yang amat panjang. DNA meru-
pakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai
polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas
3 komponen, antara lain: sebuah basa nitrogen, sebuah gula pentosa
yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat.
Basa nitrogennya meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa
purin meliputi guanin (G) dan adenin (A), basa pirimidin meliputi
sitosin (C) dan timin (T). Basa nitrogen purin dari heliks, yang satu
berpasangan dengan basa pirimidin dari heliks yang lain membentuk
struktur yang disebut
double
helix
(heliks atau rantai ganda). Perhati-
kan Gambar 3.5. Struktur tersebut disebut juga “rantai ganda Watson-
Crick” karena ditemukan oleh
James Watson
dan
Francis Crick
. Jika
basa purinnya adalah ade nin maka pirimidinnya
timin (membentuk ikatan ganda A=T), jika basa
purinnya guanin maka pirimidinnya sitosin (mem-
bentuk ikatan rangkap tiga G
S). Oleh karena
itu, untaian rantai ganda bersifat komplementer
(basa nitrogen pada rantai yang satu merupakan
pasangan basa nitrogen pada rantai lainnya). Pada
virus bakteriofag T2 (fag T2) tidak terdapat basa
sitosin, melainkan basa pirimidin yang menyerupai
sitosin.
Basa purin pada heliks satu dengan pirimidin
heliks pasangannya dihubungkan oleh ikatan
hidrogen. Pada heliksnya, basa nitrogen berikatan
dengan gula pentosa deoksiribosa. Gula pentosa
tersebut mengikat gugus fosfat. Basa nitrogen, gula
deoksiribosa, dan gugus fosfat membentuk satu
molekul nukleotida (Gambar 3.6). Nah, gugus
fosfat tersebut menghubungkan antara nukleotida
satu dengan yang lain dalam satu rantai atau heliks
yang sama. Apabila rantai ganda DNA dapat
diibaratkan se bagai sebuah tangga maka ikatan basa
purin dengan pirimidin sebagai anak tangganya,
sedangkan gula deoksiribosa beserta fosfatnya se-
bagai ibu tangganya.
Gambar 3.5
Struktur sebuah heliks DNA (sebuah
untai DNA).
H
NH
O
O
CH
3
N
O
H
O
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
-
O
NH
N
N
O
NH
2
N
O
H
H
H
H
CH
2
H
O
O
P
O
O
-
H
Timin (T)
N
NH
2
O
N
O
H
O
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
Sitosin (C)
Guanin (G)
H
H
N
N
N
N
NH
2
O
H
OH
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
Adenin (A)
H
H
Tulang Belakang
Gula-Fosfat
Basa
Gula (deoksiribosa)
Fosfat
Nukleotida DNA
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 301
Genetika
79
Menurut
Chargaff
(1940), jumlah adenin (A) = timin (T) dan
jumlah guanin (G) = sitosin (C).
Data sinar X
Rosalind Franklin
, heliks ganda DNA membentuk
satu putaran penuh setiap 3,4 nm panjang heliks ganda. Jarak antara
pasangan nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya adalah 0,34
nm. Dengan demikian, jumlah pasangan nukleotida setiap satu putaran
penuh adalah 10 nukleotida. Perhatikan Gambar 3.7a.
Nah, agar kalian dapat memahami tentang nukleotida DNA, iku-
tilah rubrik
Diskusi
berikut.
Hitunglah berapa panjang DNA, jika diketahui DNA manusia mempunyai 2 x 10
8
(dua ratus juta) pasangan
basa? Ingat, berapakah jarak antara nukleotida satu dengan nukleotida berikutnya? Kalian dapat
mendiskusikan dengan teman kalian.
Diskusi
Bagan skematis rantai ganda DNA dapat disederhanakan dengan
menggambar gugus fosfat dan deoksiribosa pada sebuah garis. Hu ruf-
huruf yang ada menggambarkan macam
basa nitrogennya. Perhatikan
Gambar 3.7b.
Nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain berhubungan
satu sama lain melalui ikatan fosfodiester. Ikatan atau hubungan terse-
but selalu sama. Artinya, gugus fosfat mengikat residu deoksiribosa
pada atom karbon nomor 5 (5 ́= primer) dan atom karbon nomor 3
(3 ́ = 3 primer) pada residu deoksiribosa nukleotida berikutnya. Oleh
karena itu, polinukleotida DNA merupakan molekul-molekul yang
linear. Perhatikan Gambar 3.7c.
Gambar 3.6
Rantai ganda DNA
= gugus fosfat = deoksiribosa
= basa nitrogen, A = Adenin,
G = guanin
S = C = Sitosin
T = Timin
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 2, hlm. 303
80
Biologi Kelas XII
Setelah kalian mempelajari tentang DNA, berikut ini ulasan ten-
tang jenis asam nukleat yang lain yaitu RNA.
3. RNA
Pada akhir abad ke-19, telah ditemukan bahwa sel memiliki asam
nukleat yang disebut ribonukleat atau
Ribonucleic Acid
(RNA). RNA
mempunyai beberapa ciri yang berbeda dengan DNA.
a. Susunan kimia RNA
Seperti pada DNA, RNA juga merupakan polinukleotida. Jika
pada DNA, komponen gula berupa deoksiribosa, komponen gula
RNA berupa gula ribosa. Perhatikan Gambar 3.8. Dua purin dan dua
pirimidin juga ditemukan pada RNA, tetapi basa pirimidin timin tidak
ditemukan, melainkan berupa pirimidin urasil.
Molekul RNA dapat berupa:
1) Rantai tunggal, contoh: pada virus tumbuhan (TMV atau vi-
rus mosaik tembakau), virus hewan (infl uenza), dan bakteriofag
(MS
2
).
2) Rantai ganda tidak berpilin, contoh: pada virus tumbuhan (reo-
virus).
RNA dapat dibentuk oleh DNA, karena di dalam DNA kromo-
som terdapat sandi-sandi yang berperan dalam pembentukan RNA.
Sintesis RNA tersebut melibatkan enzim RNA polimerase.
Gambar 3.8
Perbedaan
komponen riibosa dan
deoksiribosa (a) RNA (b) DNA
OH
O
OH
H
H
H
CH
2
H
O
B
5' RNA
Gula ribosa
(a)
O
H
O
H
H
H
CH
3
H
B'
3' DNA
Gula deoksiribosa
(b)
Gambar 3.7
(a)
Double helix
DNA secara skematis, (b)
Double helix
DNA sederhana , (c) Ikatan fosfodiester DNA
BASA
O
H
O
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
-
O
BASA
O
H
H
H
H
CH
2
H
O
O
P
O
O
-
BASA
O
H
O
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
BASA
O
H
OH
H
H
H
CH
2
H
O
P
O
-
O
UJUNG 5'
UJUNG 3'
BASA
O
H
O
H
H
H
H
2
C
H
O
P
O
-
O
-
O
BASA
O
H
H
H
H
H
2
C
H
O
O
P
O
O
-
BASA
O
H
O
H
H
H
H
2
C
H
O
P
O
-
O
BASA
O
H
OH
H
H
H
H
2
C
H
O
P
O
-
O
UJUNG 5'
UJUNG 3'
ikatan fosfodiester
1
2
3
5
T
C
G
G
A
A
C
G
5
1
3
1
A
G
C
C
T
T
G
C
3
1
5
1
(a)
(b)
(c)
Watson, DNA Rekombinan, hlm. 19
Genetika
81
b. Macam-macam dan Fungsi RNA
Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan
menjadi RNA m (RNA messenger), RNA r (RNA ribosom), dan RNA t
(RNA transfer).
1) RNA m (RNA messenger)
RNA m disebut juga RNA duta (RNA d) atau RNA kurir. Menu-
r
ut
Francois Jacob
dan
Monod
(1961), setelah RNA dibentuk oleh
DNA di dalam inti, RNA m membawa cetakan-cetakan ke sitoplasma
dan bergerak di atas ribosom. RNA m menempatkan kode genetik
berupa 3 urutan basa nitrogen kodon-kodonnya berturut-turut di ri-
bosom untuk menyusun asam amino. RNA m ini dibentuk pada saat
sel hendak melakukan sintesis protein. Macam RNA m yang dibentuk
oleh DNA tergantung jenis protein yang akan disusun. Oleh karena
itu, RNA m ini dapat ditemukan di dalam inti sel dan di sitoplasma.
RNA m merupakan molekul untaian tungal. RNA m ini membawa
informasi genetik dari DNA ke ribosom.
2) RNA r (RNA ribosom)
RNA r dibentuk dari prekusor yang disebut RNA pra ribosom,
mempunyai berat molekul sekitar 2 juta, dan merupakan molekul
paling
besar dibandingkan RNA m dan RNA t. RNA ribosom mengan dung 50
– 2.000 asam amino. Bersama-sama dengan protein, RNA ini akan mem-
bentuk struktur ribosom yang mengatur proses translasi.
3) RNA t (RNA transfer)
RNA t disebut RNA pemindah dan merupakan RNA yang ter-
pendek. F
ungsi RNA t adalah menerjemahkan kode-kode ( kodon)
yang dibawa oleh RNA m. Hasil terjemahan ini berupa deretan basa
nitrogen yang sesuai dengan kodon yang ada pada RNA d atau RNA
m. RNA t membawa pasangan kodon pada RNA m, sehingga disebut
antikodon
(Gambar 3.9). RNA t juga membawa asam amino yang
sesuai dengan kodon- kodon RNA d atau RNA m.
4. Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA
Pada akhir abad ke-19, pembahasan dan pernyataan tentang gen
mulai dikemukakan oleh Mendel (kalian akan mempelajarinya pada
bab Hereditas). Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat-
sifat yang ada pada individu ditentukan oleh sepasang unit. Anggota
dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada
individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada
bab Pembelahan Sel).
Pada tahun 1900,
W.L. Johanssen
mengusulkan nama untuk
“unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu,
penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903,
Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa sebenarnya gen-
gen itu dibawa oleh kromosom.
Gambar 3.9
RNA t dan
bagiannya
ujung tempat
perlekatan asam
amino
antikodon
3 ́
5 ́
ikatan
hidrogen
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 326
82
Biologi Kelas XII
Gen
adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam
satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen- gen
tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA
yang berperan dalam menentukan sifat individu. Dengan mikroskop
elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nu-
kleat
Deoxyribo Nucleic Acid
( DNA). Oleh karena itu, gen adalah nama
fungsional, sedangkan DNA adalah nama strukturalnya.
Di dalam kromosom, gen- gen menempati suatu lokasi yang spesifi
k
disebut
lokus gen
. Gen- gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.
Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia.
Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasang an
gen disebut sebagai
alel
(Gambar 3.10), dimana satu alel diperoleh dari
induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut
merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk
huruf. Huruf yang dipilih biasanya huruf terdepan dari sifat yang dom-
inan. Sifat dominan ditulis dengan huruf kapital. Misalnya, menulis-
kan sifat manis pada mangga yang dominan dengan sifat masam, maka
alel penentu manis dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan
alel m. Sifat manis dinyatakan dominan, artinya sifat manis ditentukan
oleh alel dominan M. Apabila alel dominan M berpasangan dengan
alel dominan M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, jika
alel dominan M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya
Mm (sifat manis). Genotip mangga masam adalah mm. Mangga de-
ngan genotip MM dan Mm memiliki fenotip yang sama, yaitu rasanya
manis. Mangga dengan genotip mm memiliki fenotip rasanya masam.
Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut
gen homozigot
dominan
. Jika dibentuk oleh dua alel resesif, maka disebut
gen ho-
mozigot resesif
. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel
domi nan dan sebuah alel resesif maka disebut
gen heterozigot
.
Susunan genetis suatu sifat (karakter) yang dikandung individu
disebut
genotip
. Genotip dinyatakan dengan sepasang huruf untuk se-
tiap sifat. Pasangan huruf dapat disusun oleh 2 huruf yang sama, dapat
pula disusun oleh 2 huruf yang berbeda. Genotip yang dinyatakan
dengan 2 huruf yang sama, menunjukkan sifat homozigot. Apabila 2
huruf tersebut berbeda menunjukkan sifat heterozigot.
Fenotip
adalah bentuk luar atau sifat individu yang dapat ditang-
kap oleh panca indera kita. Contoh rambut hitam, rasa asin, warna
merah, suaranya keras, kulitnya kasar, tubuhnya gemuk, matanya sipit
dan lain-lainnya.
Selanjutnya, lakukanlah rubrik
Telisik
dan
Uji Kompetensi
berikut.
Membuat Model DNA dan RNA serta Membedakan Keduanya
1.
Cermati kembali uraian tentang DNA dan RNA. Kalian dapat mencari informasi tentang DNA dan
RNA dari buku lain.
2.
Carilah foto atau gambar struktur DNA dan RNA baik melalui internet atau buku yang mendukung. Foto
atau gambar dapat berupa rantai ganda terpilin atau tidak dan dilengkapi dengan basa nitrogennya.
Telisik
Gambar 3.10
Pasangan alel dalam kromosom
a
b
A
B
kromosom homolog
Genetika
83
3.
Buatlah model DNA dan RNA bersama kelompok kalian di luar kelas (di rumah) sehingga diperoleh
struktur seperti pada gambar atau foto struktur DNA dan RNA. Bahan yang dapat kalian pakai
adalah kayu, bambu, kawat, dan manik-manik bulat.
4.
Buat dan lengkapilah tabel perbedaan antara DNA dengan RNA berikut.
No
Komponen
DNA
RNA
1.
Gula
Deoksiribosa
...........................
2.
Basa nitrogen
(a) purin
(b) pirimidin
............................
dan .......................
timin dan ................
adenin dan ..............
.......................
.................. dan ..............
3.
Heliks polinukleotida
(a) ganda berpilin
(b) ukuran ...............
(a) .........................
(b) .........................
4.
Terdapatnya
di (a) .....................
(b) .....................
(c) .....................
(a) .........................
(b) .........................
5.
Kumpulkan model DNA dan RNA yang telah kalian buat dan diskusikan dengan teman kalian. Jelas-
kan tentang hasil pada tabel di atas di depan gurumu.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
1.
Bedakanlah maksud dari:
a. Gen
b.
DNA
c.
Kromosom
2.
Apakah fungsi dari gen, RNA, DNA, dan kro-
mosom?
3.
Jelaskan sifat-sifat dari DNA.
4.
Jelaskan hubungan antara
gen,
DNA, RNA,
dan kromosom.
5.
Sebutkan dan jelaskan macam dan fungsi
RNA.
6.
Sebutkan bagian-bagian dari stuktur kro-
mosom.
7. Apa yang dimaksud dengan kromosom
homolog?
8.
Jelaskan yang dimaksud dengan gen ho-
mozigot dominan dan
gen homozigot re-
sesif. Berikan contoh masing-masing.
9.
Apa yang dimaksud dengan karyotipe?
10. Gambarkan rantai ganda DNA sederhana
berserta pasangan basa nitrogennya.
Uji Kompetensi
B. Sintesis Protein
Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya
molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom,
serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada
double helix
DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik. Nah,
kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau dicetak untuk
membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada
RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino, peptida, polipeptida,
sampai terbentuk protein.
84
Biologi Kelas XII
Protein-protein yang terbentuk akan menyusun sebagian besar
komponen di dalam tubuh. Contoh protein sebagai komponen pe-
nyusun tubuh adalah miosin, aktin, keratin, kolagen, hemoglobin, dan
insulin.
Variasi dari 20 macam asam amino yang ada, dapat memben-
tuk protein yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap individu akan
mempunyai bermacam-macam protein yang berbeda pula satu sama
lain. Lalu, bagaimana hubungan sintesis protein dengan sifat-sifat indi-
vidu? Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya, protein akan menyu-
sun komponen tubuh. Setiap komponen yang berbeda tentunya akan
menghasilkan sifat dan fungsi yang berbeda pula. Dengan demikian,
protein dikatakan dapat mengekspresikan sifat pada individu. Sebagai
contoh, individu yang mempunyai kadar hemoglobin yang rendah
akan menunjukkan sifat atau ciri yang berbeda dengan individu yang
berkadar hemoglobin tinggi. Apa sajakah tahapan dalam sintesis pro-
tein?
1. Tahapan Sintesis Protein
Pada tahun 1950,
Paul Zamecnik
melakukan percobaan un-
tuk mengetahui tahapan dan tempat terjadinya sintesis protein. Paul
menginjeksikan asam amino radioaktif ke tubuh tikus dan berhasil
menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein, yaitu di dalam ribo-
som. Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan
Mahlon
dan
menyimpulkan bahwa molekul RNA pemindah (RNA t) berperan
dalam sintesis protein. Akhirnya, Francis Crick menemukan bahwa
RNA pemindah harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun se-
bagai asam amino sesuai pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA
pembawa pesan.
Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana
informasi genetik dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap
replikasi. Dari DNA ke RNA melalui tahap transkripsi. Selanjutnya
dari RNA ke protein melalui sintesis protein.
Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada struktur nukleosom
akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja enzim polimerase.
Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, an-
tara lain:
a. Replikasi DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Se-
buah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel
membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, ter-
jadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian,
replikasi
adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggan-
daan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung, DNA
induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA
induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
Kilas
Pada pelajaran biologi
kelas XI tentang sistem
pencernaan makanan,
protein merupakan senyawa
senyawa organik berukuran
besar yang tersusun oleh
monomer-monomer berupa
asam amino. Asam amino
yang satu dengan asam
amino yang lain membentuk
molekul peptida. Peptida-
peptida tersebut akhirnya
membentuk polipeptida
yang kemudian membentuk
protein.
Genetika
85
Setelah Watson dan Crick menemukan model DNA yang berupa
heliks ganda terpilin pada tahun 1953, munculah 3 macam hipotesis
tentang cara atau model DNA bereplikasi (Gambar 3.11), antara lain:
1) Model Konservatif
Menurut hipotesis ini, rantai ganda DNA induk langsung mem-
bentuk salinan ber
upa rantai ganda DNA baru tanpa ada pemisahan
rantai ganda DNA induk terlebih dahulu. Replikasi pertama meng-
hasilkan dua rantai ganda DNA, terdiri dari satu rantai ganda DNA in-
duk dan satu rantai ganda DNA yang benar-benar baru. Pada replikasi
kedua, masing-masing rantai ganda DNA tersebut langsung memben-
tuk salinan DNA yang baru lagi. Akhirnya, menghasilkan empat buah
DNA. Satu DNA tetap merupakan DNA induk yang utuh dan tiga
DNA merupakan DNA baru.
2) Model Semi Konservatif
Hipotesis model semi konservatif ini dikemukakan oleh Watson
dan C
rick, menyatakan bahwa rantai ganda DNA induk membuka atau
memisah terlebih dahulu sehingga terbentuk dua buah rantai tunggal
DNA. Masing-masing rantai tunggal tersebut berfungsi sebagai cetakan
untuk membentuk rantai tunggal DNA baru, melalui pembentukan
pasangan basa yang komplementer dengan basa nitrogen DNA induk.
Dengan demikian, hasil replikasi pertama adalah dua buah DNA.
Masing-masing DNA terdiri dari satu rantai tunggal induk dan satu
rantai tunggal yang baru. Pada replikasi kedua, masing-masing rantai
ganda DNA tersebut membuka kembali sehingga dihasilkan empat
buah DNA. Dua buah DNA mengandung rantai tunggal induk dan
dua buah DNA yang lain merupakan rantai DNA baru.
3) Model Dispersif
Rantai ganda DNA hasil replikasi pertama maupun replikasi ke
dua dari
DNA induk mengandung segmen campuran antara ran-
tai DNA induk dan rantai DNA baru. Artinya, rantai ganda DNA
salinannya terdiri dari dua rantai
tunggal DNA yang masing-masing
mengandung segmen (bagian atau
potongan) DNA induk dan segmen
DNA baru.
Pada akhir tahun 1950-an,
Mat-
thew Meselson
dan
Franklin Stahl
melakukan percobaan untuk mengu-
ji ketiga hipotesis tersebut. Ternyata,
hasil percobaannya mendukung hipo-
tesis atau ide dari Watson dan Crick
yaitu model semi konservatif.
Gambar 3.11
Tahapan
transkripsi RNA
a. konservatif
b. semi konservatif
c. dispersif
Galeri
RNA Virus dapat
Membentuk DNA
Menurut Baltimore, Mizushi-
ma, dan Temin (1970), bebe-
rapa virus dapat mensintesis
DNA dari RNA hasil cetakan
yang berantai tunggal. Enzim
yang berperan disebut DNA
polimerase bergantung RNA
atau Transkriptase Seba-
liknya.
Suryo, Genetika, hlm. 101
(a)
(b)
(c)
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 305
86
Biologi Kelas XII
Gambar 3.12
T
ahapan
replikasi
DNA
Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis pro-
tein. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak dengan saksama.
Proses replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifi k dari rantai
DNA, disebut
pangkal replikasi
. Beberapa tahapan dan enzim yang
berperan dalam sintesis protein, antara lain:
a) DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA
induk.
b) Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen
pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein.
c) Dari ujung 3 ́ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasang-
an basa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada rantai tunggal
DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara
kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut
leading strand
.
d) Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase
membentuk
lagging strand
(merupakan keseluruhan rantai kopian
DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memper-
panjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga
membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling terpisah. Seg-
men-segmen itulah yang disebut
fragmen Okazaki
.
e) DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer de-
ngan DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen
okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru.
Nah, DNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA in-
duk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahap-
an transkripsi dan translasi.
b. Transkripsi
Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara
menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan
RNA ini disebut
transkripsi
, yang menghasilkan 3 macam RNA seperti
yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu RNA m, RNA t, dan RNA r.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan mem-
bukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Se-
buah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau
rantai sense
,
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 309
Genetika
87
rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut
rantai anti sense
. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi
ini hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen
tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense
yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai
unit
transkripsi
.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi,
dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada
transkripsi ini dikenal
promoter
, yaitu daerah DNA sebagai tempat
melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polim-
erase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter beri-
katan dengan kumpulan protein yang disebut
faktor transkripsi
. Nah,
kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini
disebut
kompleks inisiasi transkripsi
. Selanjutnya, RNA polimerase
membuka rantai ganda DNA.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini
kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah
5 ́ ke 3 ́. Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbu-
han memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pem-
bentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada RNA
tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil
(U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa
urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa
yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan
berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing
sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpa-
sangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin (Gambar 3.13).
3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari dae-
rah pr
omoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai,
rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA polimerase
segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah
RNA m yang baru.
Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung
berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen
pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m yang
fungsional (aktif ) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu.
Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa
urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari
pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan
basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut se-
bagai
triplet
atau
kodon
.
:
:
Gambar 3.13
Tahap elongasi transkripsi
88
Biologi Kelas XII
c. Translasi
Setelah replikasi DNA dan transkripsi RNA m
di dalam nukleus, RNA m dari nukleus dipindah-
kan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya adalah
proses translasi RNA m untuk membentuk protein.
Translasi merupakan proses penerjemahan bebera-
pa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam
amino-asam amino yang akhirnya membentuk
protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam
amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilal-
anin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari
3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam
amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA.
Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan
untuk pembentukan protein merupakan hasil ter-
jemahan triplet dari RNA m. Selanjutnya, dari be-
berapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan
rantai polipeptida spesifi k dan akan membentuk protein spesifi
k pula.
Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang tahapan translasi,
lakukanlah rubrik
Diskusi
berikut ini.
Lalu, bagaimana mekanisme translasi tersebut? Langkah-langkah
pada proses translasi adalah sebagai berikut:
1) Inisiasi Translasi
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada RNA m yang telah
membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, ser
ta mengikat pada
bagian inisiator RNA t. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut
terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
Molekul-molekul RNA t mengikat dan memindahkan asam
amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi
GTP dan enzim. Bagian ujung RNA t yang satu membawa antikodon,
berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa
satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu
tersebut diaktifkan oleh RNA t tertentu pula dengan menghubungkan
antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada RNA m.
Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan
mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, an-
tikodon RNA t yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah
Diskusikanlah dengan teman kalian, mungkinkah dalam proses translasi dapat terjadi kesalahan dalam
menerjemahkan kode-kode genetik yang dibawa oleh RNA m? Apa yang akan terjadi dari kemungkinan
tersebut? Kalian dapat mencari informasi yang mendukung jawaban kalian.
Diskusi
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
-
2
.
D
D
D
D
D
D
D
D
10
02
C 2
0
10
# 10
0= 2
Gambar 3.14
Tahapan transkripsi RNA
Gambar 3.15
Tahap inisiasi translasi
sub unit
ribosom besar
met
UAC
AUG
sub unit
ribosom kecil
kodon pemula (start
kodon)
Genetika
89
UAC. RNA t tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pem-
bawa asam aminonya.
2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga
dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah
diaktifkan oleh kerja RNA t sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan
peptida membentuk polipeptida pada ujung RNA t pembawa asam
amino. Misalnya, RNA t membawa asam amino fenilalanin, maka an-
tikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon RNA m
UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk
peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang
tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa RNA t
ber
temu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian,
rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom
dan diolah membentuk protein fungsional.
Gambar 3.16
Tahap elongasi translasi
a. RNA t membawa antikodon
AAA & asam amino
(fenilalanin)
b.
antikodon AAA berpasangan
dengan kodon RNA m
c. pembentukan ikatan peptida
d. pemanjangan rantai
polipeptida & ribosom siap
menerima RNA t selanjutnya
met
fen
met
fen
fen
met
fen
met
a
b
c
d
RNA m
5 ́
3 ́
5 ́
3 ́
5 ́
kodon stop
(U
AG, UAA, atau UGA)
3 ́
polipeptida bebas
pelepasan sub unit
kromosom
Gambar 3.17
T
erminasi translasi
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 329
Campbell, Reece, & Mitchell, Biologi 1, hlm. 330
90
Biologi Kelas XII
Setelah kalian mempelajari tahapan dalam sintesis protein, simaklah
uraian berikut ini agar kalian lebih mudah memahami sintesis protein.
2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein
Sekarang kita sudah memperoleh jawaban tentang bagaimana
bahasa DNA yang hanya memiliki 4 basa nitrogen dapat diterjemahkan
menjadi bahasa protein. Rahasia ini terbongkar sejak tahun 1961
oleh
Marshal Nirenberg
dan
Mathei
. Mereka melakukan percobaan
menggunakan
E. coli
dengan asam poli urasil. Menurut hasil percobaan
tersebut, cetakan UUU yang dibawa oleh RNA m, artinya adalah asam
amino fenilalanin. Dengan cara yang sama, triplet CCC diartikan
sebagai prolin dan triplet AAA artinya asam amino lisin.
Pada kamus kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk
20 asam amino. Jadi, terdapat asam amino tertentu melebihi triplet
( kodon). Setiap triplet disusun oleh 3 basa nitrogen. Rangkaian tiga
basa nitrogen yang menyusun kode disebut triple atau trikodon atau
kodon. Rangkaian tiga basa nitrogen yang ada pada DNA yang bertu-
gas membuat kode-kode disebut
kodogen
(agen pengkode).
Jika kalian perhatikan, dari 64 triplet nukleotida terdapat 3 buah
kode yaitu UAG, UAA dan UGA tidak menyandi asam amino apa-
pun. Kodon- kodon tersebut adalah kodon- kodon yang tak bernuksa
(nonsense) yang secara umum menjadi tanda berakhirnya rantai poli-
peptida. Kodon AUG menjadi kodon sandi asam amino metionin serta
sebagai tanda dimulainya rantai polipeptida.
Heliks DNA merupakan material kromosom yang membawa
informasi genetik. DNA tersebut memiliki kemampuan membentuk
atau membuat RNA d (RNA kurir = RNA m) melalui proses trans-
kripsi. Pesan-pesan DNA dicetak sebagai kode-kode. Heliks DNA
yang bertugas mencetak kode-kode disebut
DNA template
( DNA
sense), sedangkan rantai DNA pasangannya disebut
DNA anti sense
.
Satu kromosom adalah satu molekul DNA. Satu molekul DNA me-
ngandung jutaan pasangan nukleotida, artinya sebuah heliks DNA
mengandung jutaan nukleotida. Tidak semua kode-kode yang ada
pada DNA ditranskripsikan. Transkripsi DNA bersifat selektif. Kode-
kode yang ditraskripsikan ditujukan untuk urutan asam amino yang
telah ditentukan secara genetik. DNA sense melalui proses transkripsi
membentuk RNA d. Basa nitrogen yang ada pada RNA d yang meru-
pakan pesan DNA, disebut kodon. Selanjutnya proses sintesis protein
yang terjadi merupakan proses terjemahan kodon- kodon yang dibawa
oleh RNA d.
Apakah yang akan terjadi jika RNA transfer salah dalam menter-
jemahkan kodon? Yang akan terjadi adalah terbentuknya asam amino
yang tidak sesuai dengan pesanan DNA (tidak sesuai dengan harapan).
Asam amino yang berbeda membentuk protein yang berbeda, protein
yang berbeda membentuk enzim yang berbeda, sehingga sifat yang
dikendalikan juga berbeda. Apabila terjadi kesalahan seperti ini, maka
dapat bersifat menurun dan menyebabkan terjadinya mutasi.
Galeri
Kodon pada Khamir
Mitokondria khamir menggu-
nakan kodon di luar kamus
kodogen. Kode AUA tidak
menyandi isoleusin tetapi
menyandi metionin. UGA
biasanya untuk penghen-
tian tetapi mensandikan
triptofan.
Lehninger, Dasar-dasar Biokimia
Genetika
91
Dengan penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa kesalahan RNA
t dalam menerjemahkan kodon- kodon RNA d merupakan mekanisme
terjadinya mutasi gen (mutasi akan dibahas pada bab tersendiri).
Agar kalian dapat memahami dengan baik tentang sintesis pro-
tein, lakukanlah rubrik
Percobaan
dan
Uji Kompetensi
berikut ini.
Asam
Amino
Kodon
atau
Triplet
Asam
amino
Kodon
atau
Triplet
AA
Kodon
Fenilal-
anin
UUU
UUC
Lisin
AAA
AAG
Tirosin UAU
UAC
Leusin
UUA
UUG
CUU
CUC
CUA
CUG
Aspara-
gin
GAU
GAC
Alanin GCU
GCC
GCA
GCG
Isoleusin AUU
AUG
AUA
Gluta-
min
GAA
GAG
Histi-
din
CAU
CAC
Metio-
nin
AUG
(start
kodon)
Sistein
UGU
UGC
Glisin
CAA
CAG
GGU
GGC
GGA
GGG
Tabel 3.2. Kodon dan Asam Aminonya
Asam
Amino
Kodon
atau
Triplet
Asam
amino
Kodon
atau
Triplet
AA
Kodon
Valin
GUU
GUC
GU
A
GUG
Arginin CGU
CGC
CGA
CGG
AGA
AGG
Th reo-
nin
UAU
UAC
Serin
UCU
UCC
UCA
UCG
AGU
AGC
Asam
Aspar-
tat
GAU
GAC
Tripto-
fan
UGG
Prolin
CCU
CCC
CGA
CCG
Asam
Gluta-
mat
GAA
GAG
Stop
Kodon
UAA
UAG
UGA
Suryo, Genetika, hlm. 90 (dengan pengembangan)
Percobaan
Mengetahui Konsep Replikasi DNA
A. Dasar Teori
Sebelum sintesis protein, terjadi proses replikasi DNA sehingga terbentuk DNA baru yang identik
dengan DNA induk. Berdasarkan penelitian, replikasi DNA terjadi secara semi konservatif.
DNA
hasil
replikasi kemudian akan ditranskripsikan menjadi RNA m yang membawa kode-kode ge-
netik dari DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik dari RNA m akan ditranslasikan untuk memben-
tuk asam-asam amino.
B. Tujuan
Mendeskripsikan konsep
replikasi DNA dan transkripsi
C. Alat dan Bahan
1
Enam buah penggaris 1 meteran
2.
Lima macam warna was, masing-masing jumlahnya 10 buah (setiap was berukuran (2 x 2
x 1) cm)
3. Gambar
double helix
DNA dengan 6 pasang nukleotida
92
Biologi Kelas XII
Kerjakanlah soal-soal berikut ini.
1. Jelaskan secara umum, hubungan antara
DNA, RNA, dan polipeptida dalam sintesis
protein.
2. Sebutkan 3 tahapan utama dalam sintesis
protein dan jelaskan maksud masing-masing
secara singkat.
3. Sebutkan tahapan
replikasi DNA secara sing-
kat.
4.
Apa yang dimaksud dengan transkripsi?
5.
Sebutkan 3 tahapan pada transkripsi.
6.
Di manakah terjadinya replikasi,
transkrip-
si, dan translasi?
7. Jelaskan peran sintesis protein yang
berkaitan dengan sifat individu.
8.
Apakah yang dimaksud dengan:
a. Rantai sense
b. Rantai
anti sense
c. Kodon
9.
Jelaskan pada tahapan apakah kode ge-
netik dari RNA m disandikan menjadi asam
amino.
10. Sebutkan 3 macam kode genetik (
kodon)
yang berperan sebagai kodon pember-
henti (stop kodon).
Uji Kompetensi
Ikhtisar
1.
Pada saat sel sedang membelah, benang-benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk
struktur yang disebut kromosom.
2.
Kromosom mempunyai 2 bagian utama yaitu sentromer (kinetokor) dan lengan. Pada lengan
ditemukan bagian-bagian berupa matriks, kromonema, kromomer, dan lekukan sekunder. Kadang-
kadang dijumpai adanya satelit.
D. Cara Kerja
1.
Perhatikan gambar
double helix
DNA tersebut.
Ingat bahwa DNA memiliki kemampuan replikasi dan transkripsi.
2.
Letakkan 2 penggaris pada meja. Jarak antara penggaris yang satu dengan yang lain 75
cm. Anggap penggaris tersebut adalah gugus fosfat dan gula deoksiribosa.
3.
Berilah label was dengan A, T, G, C, dan U. Setiap label yang sama harus mempunyai warna
yang sama. Contoh: label A warna hijau sebanyak 8 buah, label T warna orange sebanyak
8 buah, G warna biru 8 buah, C warna merah 8 buah, dan U warna kuning 8 buah.
4.
Lakukan pengaturan letak was berdekatan dengan kedua penggaris. Kalian meletakkan 16
was di sebelah kanan penggaris pertama dan di sebelah kiri penggaris kedua.
5. Lakukan praktek
replikasi
DNA. Susun heliks baru hasil replikasi, kemudian tulislah hasil
replikasi DNA berupa 2 buah DNA baru.
6. Gambarlah hasilnya.
7.
Anggap heliks DNA penggaris kiri sebagai pita sense.
8.
Letakkan sebuah penggaris di dekat pita sense sebagai pengganti pita RNA m. Letakkan
was-was yang cocok untuk berikatan dengan was yang ada pada pita sense.
9.
Gambarkan pita RNA m hasil transkripsi.
10. Diskusikan hasilmu dengan teman dan gurumu. Apabila kalian menemui kesulitan, mintalah
penjelasan pada gurumu.
E. Pembahasan
1.
Jelaskan empat macam basa nitrogen yang berperan dalam replikasi DNA.
2.
Bagaimanakah aturan pemasangan basa nitrogen dalam replikasi DNA?
3.
Samakah DNA hasil replikasi yang terbentuk dengan DNA induk?
Genetika
93
3. Jumlah kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-beda, namun bersifat tetap (konstan).
Jumlah kromosom tiap jenis organisme menunjukkan banyaknya kromosom yang ada pada sebuah
sel organisme tersebut.
4. Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi 4 macam, antara lain:
metasentris, sub metasentris, telosentris, dan akrosentris.
5. Spesies yang berbeda memiliki ukuran kromosom yang berbeda. Pada umumnya, kromosom sel
tumbuhan lebih besar dibanding kromosom sel hewan.
6.
Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan bentuk kromosom maka kromosom sel somatis dapat
disusun atau diatur secara standar. Hasil penyusunan ini disebut karyotipe.
7.
Jumlah atau satu set atau perangkat dari bermacam-macam homolog tersebut dinamakan genom
atau ploidi.
8.
Kromosom mempunyai komponen utama, antara lain: DNA (
Deoxyribo Nucleic Acid
atau
asam
nukleat deoksiribosa), protein histon, dan protein non histon. Protein histon bersifat basa kuat dan
menetralkan keasaman DNA.
9.
DNA merupakan material kromosom sebagai penyimpan informasi genetik DNA berperan dalam
membawa dan menyimpan informasi genetik sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam sel (tiap
sebuah sel) sangat banyak.
10.
DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida
yang amat panjang. DNA merupakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai
polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen, antara lain: sebuah
basa nitrogen, sebuah gula pentosa yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat.
11. Basa nitrogen
DNA meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin meliputi guanin (G) dan adenin
(A), basa pirimidin meliputi sitosin (C) dan timin (T).
12. Komponen gula RNA berupa gula ribosa. Dua purin dan dua pirimidin juga ditemukan pada RNA,
tetapi basa pirimidin timin tidak ditemukan. Pada RNA ditemukan pirimidin urasil.
13. Berdasarkan tempat terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi RNA m (
RNA messenger
), RNA
r (RNA ribosom) dan RNA t (RNA transfer).
14. Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan
bahkan puluhan ribu gen. Gen- gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari
DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Gen merupakan nama fungsional, sedangkan
DNA adalah nama strukturalnya.
15. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen disebut sebagai alel,
dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut
merupakan penentu dari suatu sifat.
16. Jika
gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibentuk oleh dua
alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, jika gen dibentuk oleh sebuah alel
dominan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot.
17. Informasi genetik pada
double helix
DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik.
18. Replikasi
DNA atau penggandaan DNA meliputi 3 tahapan, antara lain: inisiasi (permulaan), elongasi
(pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran).
19. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam
amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Tahapan pada
translasi
meliputi inisiasi translasi, elongasi, dan terminasi.
94
Biologi Kelas XII
S e n a r a i k a t a
\
Anti kodon
Pasangan dari kodon, terdapat pada
bagian ujung RNA t dan berperan dalam translasi
protein
Anti sense
Rantai tunggal DNA dimana kode-kode
genetiknya tidak berfungsi untuk mencetak RNA m
dan merupakan pasangan rantai sense
Asam nukleat
Molekul organik berukuran besar
berupa DNA dan RNA
Histon
Protein basa yang banyak mengandung
asam amino arginin dan lisin serta membentuk
kumpulan dengan DNA dalam struktur nukleosom
Karyotipe
Pengaturan atau penyusunan kromosom
sel somatis individu secara standar berdasarkan
panjang, jumlah, dan bentuk kromosom
Kodon
Disebut triplet., kelompok nukleotida yang
terdiri dari 3 basa nitrogen pada RNA m yang akan
menyandi asam amino tertentu
Nukleoprotein
Struktur yang terdiri dari asam
nukleat dan protein
Nukleosom
Kumpulan dari DNA dan protein histon
yang membentuk lilitan
Satelit
Struktur tambahan pada ujung kromosom,
Tidak selalu ada pada setiap kromosom
Template
Disebut bagian sense, bagian rantai
DNA yang akan disalin kode-kode genetiknya dan
merupakan pasangan rantai anti-sense
A Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Bagian kromosom berupa benang-benang
halus berbentuk spiral disebut . . . .
a. sentromer
d. satelit
b. telomer
e. kromonema
c. kinetokor
2. Jumlah kromosom sel pada manusia adalah
. . . .
a. 46
d. 24
b. 36
e. 16
c. 8
3. Kromosom yang mempunyai sentromer di
bagian tengah dan membagi lengan kro-
mosom menjadi dua bagian yang sama
panjangnya, disebut . . . .
a. telosentris
d. akrosentris
b. metasentris
e. telomer
c. sub metasentris
4. Keseluruhan jumlah dari seperangkat pa-
sangan kromosom homolog, disebut . . . .
a. somatis
d. haploid
b. karyotipe
e. diploid
c. ploidi
5. Kromosom sel tubuh manusia bersifat . . . .
a. haploid
d. diploid
b. somatis
e. triploid
c. genom
6. Bagian kromosom tempat terdapatnya
DNA dan protein histon adalah . . . . . .
a. satelit
d. sentromer
b. histon
e. telomer
c. kromomer
7. Berikut ini adalah organel-organel sel:
1) sitoplasma
4) plastida
2) nukleus
5) badan golgi
3) mitokondria
6) ribosom
Ulangan Harian
Genetika
95
DNA pada sel eukariotik dapat dijumpai
pada . . . .
a. 1 dan 2
d. 4, 5, dan 6
b. 2 saja
e. 5 dan 6
c. 2, 3, dan 4
8. Berikut ini pernyataan tentang DNA:
1) pada sel prokariotik mempunyai rantai
ganda
2) pada sel eukariotik mempunyai rantai
tunggal
3) pada sel eukariotik mempunyai rantai
ganda
4) dapat mengalami denaturasi dan tidak
dapat mengalami renaturasi
5) merupakan materi pembawa informasi
genetik
6) dapat dijumpai pada badan golgi
7) ketebalannya dapat mencapai 20 A
o
Dari pernyataan di atas, yang menunjukkan
sifat DNA adalah . . . .
a. 1, 2, dan 7
d. 3, 5, dan 7
b. 2, 4, dan 7
e. 5, 6, dan 7
c. 3, 4, dan 5
9. Basa nitrogen pada DNA yang tidak dimi-
liki oleh RNA adalah . . . .
a. urasil
d. guanin
b. thimin
e. sitosin
c. adenin
10. Perbedaan utama pada struktur DNA dan
RNA adalah pada . . . .
a. gula ribosa
b. gugus fosfat
c. gugus fosfat dan gula ribosa
d. basa nitrogen
e. gula ribosa dan basa nitrogennya
11. Gugus gula pada struktur DNA adalah . . . .
a. ribosa
b. deoksiribosa
c. basa nitrogen
d. gugus fosfat
e. polisakarida
12. Pasangan-pasangan berikut ini terjadi pada
basa nitrogen . . . .
a. adenin dan guanin (ikatan tunggal)
b. guanin dan timin (ikatan ganda)
c. sitosin dan adenin (ikatan rangkap
tiga)
d. adenin dan timin (ikatan ganda)
e. adenin dan timin (ikatan rangkap tiga)
13. Ikatan antara basa nitrogen dan antara nuk-
leotida satu dengan nukleotida berikutnya
adalah . . . .
a. ikatan hidrogen, ikatan fosfodiester
b. ikatan fosfodiester, ikatan hidrogen
c. ikatan rangkap, ikatan hidrogen
d. ikatan ion, ikatan hidrogen
e. ikatan ion, ikatan fosfodiester
14. RNA yang bertugas membawa informasi
genetik DNA dari nukleus menuju ribosom
pada saat sintesis protein adalah . . . .
a. RNA r
b. RNA t
c. RNA r dan RNA t
d. RNA d
e. RNA m dan RNA t
15. Berikut ini pernyataan yang benar tentang
replikasi DNA adalah . . . .
a. dihasilkan 1 rantai tunggal RNA dan
satu rantai ganda DNA
b. dihasilkan satu rantai tunggal RNA
c. DNA polimerase membentuk pasa ngan
DNA yang bersifat kontinyu, disebut
leading strand
d. DNA polimerase membentuk pasan-
gan DNA yang bersifat kontinyu, dise-
but
lagging strand
e. Enzim ligase berfungsi untuk membu-
ka ikatan ganda DNA
16. Jika urutan basa nitrogen pada salah satu ran-
tai DNA adalah ATTGSAGTGSSGTAA,
maka rantai baru DNA hasil replikasinya
mempunyai urutan basa . . . .
96
Biologi Kelas XII
a. TAASSTSASGGSATT
b. GSSATGASATTASGG
c. TAASGTSASGGSATT
d. UAASGUSASGGSAUU
e. TAASGUASATTASGG
17. DNA template mempunyai urutan basa
nukleotida ATTAAAGSSSGA, maka RNA
m hasil transkripsi mempunyai urutan basa
. . . .
a. TAATTTSGGGST
b. GSSUUUATTTAG
c. UGGTTTTAAATS
d. UAAUUUSGGGSU
e. USGTAATTTSGG
18. Jika diketahui, kodon- kodon dan asam
amino yang akan disandikan adalah seb-
agai berikut:
CUA : leusin
UCU dan UCG : serin
AUU : isoleusin
UUU : fenilalanin
Maka asam amino yang akan dibentuk
pada proses translasi dari urutan basa
AAAAGAAGCGAU adalah . . . .
a. serin, serin, leusin, fenilalanin
b. fenilalanin, leusin, serin, serin
c. fenilalanin, serin, serin, leusi
d. isoleusin, fenilalanin, fenilalanin, le-
usin
e. isoleusin, isoleusin, fenilalanin, leusin
19. Tempat terjadinya proses translasi dalam
sintesisi protein adalah . . . .
a. ribosom
b. sitoplasma
c. nukleus
d. mitokondria
e. badan golgi
20. Cara replikasi DNA dimana rantai ganda
DNA induk memisah kemudian masing-
masing rantai tunggal membentuk salinan
rantai DNA yang baru, disebut . . . .
a. dispersif
b. dispersif dan konservatif
c. konservatif
d. konservatif dan semi konservatif
e. semi konservatif
B Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
1.
Apa yang dimaksud dengan:
a gen
b. alel
c. genom
d. lokus gen
e. haploid
f. diploid
2. Apa yang dimaksud dengan:
a.
leading strand
b.
lagging strand
c. fragmen Okazaki
3. Jelaskan peranan enzim helikase dan enzim
ligase pada replikasi DNA.
4. Jelaskan tahapan inisiasi pada translasi pro-
tein?
5. Sebutkan dan jelaskan 3 hipotesis cara rep-
likasi.
6. Jelaskan tentang tahapan elongasi pada saat
translasi?
7. Sebutkan dan jelaskan peranan dari macam-
macam RNA.
8. Gambarkan secara skematis cara replikasi
DNA semi konservatif.
9. Sebutkan kodon yang berfungsi sebagai
start kodon dan stop kodon.
10. Apa yang dimaksud dengan unit transkrip-
si dan kompleks inisiasi? Jelaskan.